Meski evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 sudah dihentikan namun sebagian anggota Tim SAR masih akan mencari perekam data penerbangan (Flight Data Recorde/FDR) pesawat nahas tersebut di kawasan Gunung Salak, Bogor. (ANTARA/Jafkhairi)
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Daryatmo mengatakan tim gabungan pada Jumat sore menghentikan operasi pencarian dan evakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

"Hari Jumat ini adalah hari kesepuluh dilaksanakan operasi SAR. Sesuai hasil penyisiran tidak lagi ditemukan tanda-tanda masih ada korban karena itu proses evakuasi terhitung mulai sore ini dihentikan," katanya saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Dalam penyampaian keterangan pers yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi nasional, Daryatmo mengatakan bahwa selama sepuluh hari kegiatan operasi Tim SAR Gabungan sudah menemukan dan mengirimkan 35 kantung berisi jasad dan properti korban dari lokasi jatuhnya pesawat ke Jakarta untuk keperluan identifikasi.

Ia menjelaskan sebenarnya menurut ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 tentang pencarian dan pertolongan, tim SAR sudah bisa menghentikan pencarian pada hari ketujuh operasi tanggal 15 Mei 2012.

"Tapi karena masih ada tanda ditemukan korban proses evakuasi dilanjutkan. Setelah hari ketujuh dilakukan penyisiran ke area yang lebih luas sampai ke bagian ekor pesawat. Pencarian juga dilakukan lebih teliti, dengan melakukan penggalian dan pemindahan puing pesawat," katanya.

Dia juga berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 seperti TNI, Polri, PMI, pemerintah daerah setempat, mahasiswa pecinta alam, anggota federasi panjat tebing, dan polisi hutan.(A051)