Berita Jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 Di Gunung Salak Bogor
Berita Jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 Di Gunung Salak Bogor
Berita
duka kembali melanda dunia penerbangan Indonesia, setelah ditahun-tahun
belakangan ini terjadi kecelakaan pesawat terbang yang menelan banyak
korban jiwa. Salah satunya yang baru saja terjadi adalah jatuhnya
pesawat sukhoi superjet 100 di gunung salak pada hari rabu tanggal 5 Mei
2012 yang diperkirakan menelan 47 korban jiwa dimana seluruh awak dan
penumpang dinyatakan tidak ada yang selamat.
Ketua
Badan SAR Nasional Daryatmo mengatakan, posisi pesawat pada saat hilang
kontak berada pada koordinat 06° 43′ 08″ Lintang Selatan dan 106° 43′
15″ Bujur Timur. “Itu diperkirakan dekat Cidahu, Gunung Salak,” ujarnya
(kompas.com). Pesawat diduga meledak saat menabrak gunung salak. Hal ini
dikuatkan dengan penemuan serpihan daging yang diduga korban pesawat
tersebut pada ketinggian 2.096 mdpl dan pepohonan yang terbakar di
lokasi jatuhnya pesawat.
Penyebab jatuhnya pesawat sukhoi superjet 100 di gunung salak
Untuk
sementara waktu karena kotak hitam dari pesawat belum ditemukan, jadi
penyebab pastinya belum dapat di ketahui. Berbagai kemungkinan penyebab
jatuhnya adalah karena cuaca, masalah teknis pesawat atau human eror.
Untuk menyelidiki penyebab pasti jatuhnya pesawat sukhoi tersebut,
pemerintah Indonesia dan rusia menjalin kerjasama agar segera dapat di
identifikasi penyebabnya. Kerjasama ini ditindak lanjuti oleh Negara
Rusia dengan segera mengirim tenaga investigasi keindonesia guna
membantu tim Indonesia.
Penumpang pesawat sukhoi superjet 100
Sebagian
besar penumpang adalah para undangan yang sengaja diundang dalam rangka
promosi pesawat. Seperti dilaporkan oleh DetikCom, diantara para
penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang tersebut terdapat
beberapa orang pejabat dari berbagai maskapai penerbangan Indonesia.
Diantara
para pejabat berbagai maskapai tersbut, diantaranya adalah Direktur
Operasional Kartika Airlines Capt Aan Suhadiana dan Direktur Operasional
Pelita Air Darwin Pelawi. Orang penting di maskapai penerbangan lainnya
yang juga turut dalam daftar penumpang Sukhoi Superjet 100 yang hilang
tersebut, yaitu Capt Gatot Purwoko, merupakan Asisten Direktur Airfast.
Salah
salah satu penumpang yang tidak jadi ikut dalam penerbangan tersebut
bernama Edi Saryoko dari Gatari, ternyata beliau tidak ikut terbang.
Dengan demikian, dari 48 penumpang tinggal 47 penumpang. Menurutnya,
jumlah penumpang pesawat 47 orang terdiri dari delapan kru dari Rusia,
37 WNI yang ikut uji coba dan dua Warga Negara Asing (WNA) atas nama
Peter Alder serta Namtran.
Evakuasi korban jatuhnya pesawat sukhoi di gunung salak
Tim
evakuasi beranggotakan dari Basarnas, TNI-AD, TNI-AU, POLRI, dan
masyarakat. Sulitnya medan dan terjalnya dilokasi kejadian membuat tim
SAR mengalami kesulitan baik dalam menjangkau titik pesawat dan juga
mengevakuasi korban. Pesawat jatuh diketinggian lebih dari 5000 mdpl
dengan kemiringan lokasi 85 derajat. Badan pesawat jatuh kedalam jurang
yang dalamnya 400 meter. Oleh karena itu satu-satunya cara yang bisa
ditempuh dengan menuruni tebing menggunakan teknik rappelling.
Sampai
saat ini baru 12 korban yang berhasil ditemukan oleh tim evakuasi.
Korban yang berhasil ditemukan langsung diterbangkan ke bandara Halim
Perdana Kusuma untuk ditindaklanjuti baik oleh pihak keluarga maupun
pihak terkait. Sebagian besar kondisi jazad korban sudah dalam keadaan
tidak utuh akibat tabrakan yang terjad
0 komentar:
Posting Komentar